OTORITA, UJIAN DAN BUKU

 JAKARTA, 13 DESEMBER 2023


OTORITA

melakukan koordinasi dengan satpol pp dan satpam dalam rangka menjaga ketertiban pedagang kaki lima depan kampus

PERIKSA UJIAN

melakukan pemeriksaan  hasil ujian tengah semester mahasiswa program doktor dan magister

BUKU

melanjutkjan penulisan buku psikologi pendidikan

contoh

Vicarious Learning

Vicarious learning  terjadi ketika peserta didik mengamati dampak dari perilaku yang orang lain lakukan dan berupaya menyesuaikan diri dengan perilaku  tesebut (Schunk, 2002). Sebagai contoh, si Jelita menunjukkan bagaimana si Makmur  mengerjakan  soal – soal ujian dengan benar dan bagiamana cara belajar yang ditempuhnya setiap hari. Kemudian si Jelita meniru perilaku belajar yang dilaksanakan oleh si Makmur. Perilaku belajar yang dinyatakan oleh si Makmur menjadi  penguat bagi si Jelati untuk  belajar. Vicarious learning dalam proses pembelajaran bagi peserta didik  menjadi sangat  penting dalam rangka menumbuhkan motivasi belajar, sekalipun tampaknya bersifat eksternal   namun secara bertahap akan menjadi bagian dalam diri peserta didik yang akan mengembangkan motivasi belajar secara internal. Modeling dan vicariuos learning tampaknya berjalan beriringan, disatu pihak peserta didik sebagai pelaku pengamat dan dipihak lain menjadi pelaku seperti perilaku yang diamati dan tentunya bersifat produktif (Eggen dan Kauchak, 2004).

 

Dampak  Modeling terhadap Perilaku

Dampak modeling terhadap perilaku dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak (2004) sebagai berikut :

§  Learning new behaviors

§  Facilitating existing behaviors

§  Changing inhibitions

§  Arousing emotions

 

Learning New Behaviors

Melalui upaya meniru perilaku orang lain yang diobservasi, peserta didik memperoleh kemampuan melakukan perilaku yang baru yang sebelumnya dia tidak bisa melakukannya. Ketika peserta didik yang duduk di kelas satu sekolah dasar mengikuti   penjelasan guru dengan saksama  tentang prosedur penjumlahan dalam mata pelajaran matematika  dengan saksama, peserta didik memperoleh pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diperolehnya. Guru sebagai model memperagakan kemampuan berpikir dan bernalarnya melalui peragaan dengan alat peraga tertentu. Misalnya guru menggunakan alat peraga potongan kayu dalam bentuk segi empat, melalui alat peraga tersebut guru menunjukkan jumlah satuan dan puluhan sehingga mudah dipahami peserta didik. Guru kemudian memberi pelatihan bagi peserta didik sehingga memahami dengan benar apa yang dijelaskan oleh guru. Dengan demikian peserta didik  berupaya  belajar tentang hal-hal baru melalui proses pengamatan dan pelatihan yang dilakukan oleh guru.

 

Facilitating Existing Behaviors

Sewaktu kita sedang menonton konser musik klasik group Mahardika, katakalah di Taman Ismail Marsuki, ketika berakhir  konser musik dengan satu lagu terakhir gubahan  Sebastian Bach, salah seorang penonton berdiri  dan menyambut dengan tepukan tangan. Penonton yang lainnya  memperhatikan, tampaknya ragu tetapi kemudian semuanya berdiri dan bertepuk tangan dan kedengaranlah tepuk tangan yang riuh. Ternyata sesorang telah memfasilitasi perilaku kita dan orang lain melakukan hal yang sama melalui modeling. Seperti halnya kasus si jelita yang meniru kesuksesan si Makmur  yang sangat berhasil dalam mengikuti ujian dan cara belajar  yang dilakukannya setiap hari. Si Jelita berupaya mengikuti cara belajar yang dilakukan oleh si Makmur. Dalam hal ini si makmur ternyata mampu memfasilitasi motiva si belajar si  Jelita. Sebetulnya dalam diri si Jelita telah terdapat benih-

penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI


Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI