OTORITA, MENGAJAR DAN KOORDINASI
JAKARTA, 3 OKTOBER 2023
OTORITA
melakukan koordinasi dengan satpam dan satpol pp untuk ketertiban pedagang kaki lima depan kampus
MENGAJAR
mengajar pada program magister dalam mata kuliah filsafat Ilmu
KOORDINASI
melakukan koordinasi dengan pihak JCC untuk pelaksanaan wisuda LPT YAI dan juga dengan panitia wisuda khsususnya seksi acara
BUKU
melanjutkan oenulisan buku psikologi pendidikan
contoh
v
potensi peserta didik. Pemberian penguatan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran mesti diarahkan dalam upaya menumbuhkan motivasi belajar peserta
didik. Pemberian penguatan kepada peserta didik selayaknya disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik, apakah itu sifatnya individual, jenis, tingkatan
kelas dan sekolah serta kondisi lingkungan
sekolah. Peserta didik yang sedang duduk dibangku sekolah dasar, sekolah
menengah, peserta didik pria, wanita dan juga berdasarkan status sosial serta
latarbelakang budaya. Yang terutama diperhatikan adalah tidak semua peserta
didik yang diberi penguatan dapat
menumbuhkan motivasi belajar. Ada yang perlu diberikan ada pula yang tidak
perlu diberikan. Peserta didik yang menunjukkan perilaku menyimpang dan sering
tidak mengerjakan tugas, bolos sekolah dan memperoleh nilai ujian buruk,
diperlukan memahami latarbelakang kehidupan pribadi dan keluarga peserta didik
sehingga dalam pemberian penguatan dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Faktor
tersebut sangat penting dilaksanakan oleh guru, guru yang kurang berhati-hati
memberi penguatan akan berdampak buruk bagi perkembangan akademik dan sosial
anak. Sehubungan dengan pemberian penguatan Ormrod (2011) memberi saran
bagaimana caranya memberi penguatan yang
efektif sesuai dengan karakteristik peserta didik atau dalam istilah
Ormrod sesuai dengan perbedaan karakteristik peserta didik.
Comments
Post a Comment