OTORITA, MENGAJAR DAN BUKU

 JAKARTA, 14 NOPEMBER 2023

OTORITA

melakukan koordinasi dengan satpol pp dan satpam dalam rangka menjaga ketertiban pedagang kaki lima depan kampus

MENGAJAR

mengajar pada program magsiter sains dalam mata kuliah filsafat ilmu

BUKU

melanjutkan penulisan buku psikologi pendidikan

contoh

A.  Teori Sosial Kognitif

 Teori sosial kognitif dicetuskan, dirumuskan  dan didalangi oleh Albert Bandura.  Albert Bandura  terlahir tanggal 4 Desember 1925 di kota kecil bernama   Mundare, Alberta, Canada) yang berjarak kurang lebih  150 km dari  Edmonton. Bandura adalah anak terakhir dari enam bersaudara, sekolah dasar yang dia masuki terbilang sangat kecil dan hanya terdiri dari dua guru yang setiap harinya mengajar di sekolah tersebut. Menurut Bandura karena keterbatasan akses untuk mengenal dan memahami pendidikan terutama yang berkaitan dengan materi pembelajaran maka anak-anak sekolah berupaya  sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan dirinya melalui belajar sendiri (Stokes,1986). Tahun 1949 Bandura menamatkan pendidikannya dari University of British Columbia dengan memperoleh gelas Magister dan tahun 1952 dia memperoleh gelar Ph.D dalam bidang psikologi Klinis pada University of Iowa. Pada tahun 1953 dia mulai mengajar pada University of Stanford. Tahun 1974 dia terpilih menjadi presiden American Psychological Association (APA). Tahun 1980 dia memperoleh penghargaan APA’s Award for Distinguished Scientific Contributions. 2004 - Outstanding Lifetime Contribution to Psychology, American Psychological Association.

Pendekatan yang dikembangkan oleh Bandura berangkat dari berbagai pengamatan dan keterbatasan teori behaviorisme dan sekaligus sebetulnya teori Bandura bersumber dan terinspirasi dari teori behaviorisme. Pengamatan yang dapat dilakukan berkenaan dengan perilaku peserta didik yang sedang mengikuti proses pembelajaran ternyata proses belajar yang dilakukan peserta didik tidak saja apa yang dapat diamati, yang dapat dilihat secara kasat mata, melainkan apa yang terdapat dan yang bekerja dalam struktur kognitif peserta didik. Ormrod (2011) mencontohkan  peserta didik yang bernama Nathan setelah mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu dimana guru telah banyak menjelaskan materi pelajaran dan juga telah mendemonstrasikan materi pelajaran dengan tekni-teknik tertentu ternyata si Nahtan tidak tertarik dan tidak memahami apa yang dimaksudkan oleh gurunya. Namun ternyata melalui pengamatan yang dilakukan oleh si Nathan dari teman sebaya dan sekelasnya, si Nathan mulai memahami apa yang terjadi dan sedang berlangsung dari ketiga sahabat perempuannya dan juga pada umumnya berlaku bagi teman-teman perempuannya di dalam kelas. Berdasarkan hasil  pengamatannya tersebut si Nathan membuat kesimpulan bahwa kegagalan teman-temannya tersebut dalam bidang akademik karena ketiga temannya tersebut  adalah gadis-gadis Perancis yang sulit memahami bahasa Inggris. Si Nathan melalui  pengamatan yang dilakukan setiap hari ternyata dia memahami apa dan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Sebagai makhluk manusia kita dapat banyak  belajar tentang berbagai perilaku manusia melalui proses observasi, baik mengenai apa yang kita amati setiap hari dalam kehidupan bermasyarakat maupun melalui media. Kita  juga dapat belajar bagaimana cara berbagai informasi masuk di dalam pikiran kita dan juga banyak yang tidak masuk dalam benak kita. Juga melalui pengamatan setiap hari kita juga memperhatikan dampak dari perilaku tertentu terhadap kehidupan orang lain. Kita juga dapat belajar bagaimana kita harus menjalani kehidupan ini agar segala konsekuensi yang ditimbulkan dapat diminimalkan. 

penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI 

Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI

OTORITA, UJIAN DAN BUKU