MENGAJAR, BUKU DAN KOORDINASI
JAKARTA, 23 OKTOBER 2023
MENGAJAR
mengajar program doktor psikologi dalam mata kuliah FILSAFAT ILMU
OTORITA
melakukan koordinasi dengan satpol pp dalam rangja ketertiban pedagang kaki lima depan kampus
BUKU
melanjutkan penulisan buku psikologi pendidikan
contoh
dengan norma yang menjadi kesepakatan dalam melaksanakan program
pembelajaran. Secara jujur guru sebetulnya tidak menghendaki diberlakukannya hukuman, namun perlu dipahami
bahwa peserta didik adalah pribadi yang sedang bertumbuh dan berkembang sehingga
dalam proses perkembangannya itu terjadi dinamika perilaku yang terkadang
menyimpang dari norma yang telah ditetapkan. Peserta didik sebetulnya tidak
menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu sebetulnya merugikan dirinya sendiri.
Misalnya peserta didik malas belajar, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, bolos
dari sekolah, terlambat datang ke sekolah, melanggar aturan yang telah ditetapkan dan perilaku lainnya yang dapat merugikan
perkembangannya sendiri. Dan ini adalah sebuah fakta di sekolah manapun, apakah
di daerah pedesaan, perkotaan, sekolah swasta ataupu negeri, di sebuah negara
maju, negara yang sedang berkembang dan yang terkebelakang sekalipun bahwa
anak yang sedang dalam proses
pembelajaran pastilah melakukan penyimpangan perilaku.
Dalam melaksanakan hukuman Ormrod (2011) menyarankan beberapa hal sebagai
berikut :
·
Jika memberi hukuman pada peserta didik, perlu dipertimbangkan bahwa
hukuman tersebut tidak memberi dampak buruk bagi peserta didik. Konsekuensi
dari hukuman yang diberikan oleh guru perlu dipertimbangkan dengan saksama dan tujuannya adalah untuk
memperbaiki perilaku peserta didik kearah perilaku yang produktif. Hukuman yang
diberikan sifatnya edukatif dan peserta didik menyadari bahwa perilakunya tidak
memberi keuntungan bagi diri pribadinya.
·
Berikan informasi kepada peserta didik bahwa perilaku yang bertentangan
dengan peraturan yang ditetapkan sekolah, perilaku yang merugikan diri sendiri,
disiplin sekolah dan norma moral yang terdapat dalam masyarakat pasti mendapat
ganjaran dan berikan penjelasan mengapa perilaku yang bertentangan tersebut
harus mendapat hukuman. Peserta didik
sering tidak menyadari bahwa apa yang telah dilakukan yang menurut mereka
itulah yang. Faktor egois anak biasanya muncul dikala ada persaingan diantara mereka.
Terkadang juga peraturan yang telah ditetapkan sekolah dipersepsinya sebagai
penghambat kreativitas mereka, termasuk juga peraturan yang ditetapkan oleh
orang tua dirumah. Guru perlu menyadari bahwa peserta didik adalah subjek yang
sedang dalam proses perkembangan dalam
berbagai aspek kehidupannya. Apakah itu aspek kognitif, personal, emosional,
bahasa dan aspek kepribadian lainnya.
Tugas guru adalah menyiapkan kondisi yang kondusif agar peserta didik
berkembang sesuai dengan fitrahnya. Peserta didik perlu diberi penjelasan perilaku mana yang sepatutnya dapat dan boleh
dilakukan sehingga secara bertahap peserta didik menyadari bahwa proses
perkembangan kehidupan memerlukan perjuangan.
Peserta yang telah memperoleh hukuman perlu diperhatikan kelanjutannya. Apakah terdapat perubahan perilaku kearah yang positif atau negatif. Banyak guru mungkin karena banyak kesibukan lupa memperhatikan perubahan perilaku anak. Memperhatikan perkembangan peserta didik dengan saksama akan memberi dampak positif bagi anak. Peserta didik akan merasa dihargai, diperhatikan dan dengan demikian peserta didik akan menyadari bahwa perilaku yang ditampilkan mestil
penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
Comments
Post a Comment