OTORITA, MENGUJI DAN BUKU

 JAKARTA, 15 AGUSTUS 2023

OTORITA

melaksanakan koordinasi dengan teknisi, satpam dan petugas kebersihan dalam rangka memelihara lingkungan kampus yang kondusif

MENGUJI

melaksanakan sidang ujian skripsi pada program sarjana sebanyak 4 orang dan sidang tesis sebanyak 4 orang

MENULIS BUKU

melanjutkan penulisan buku : pengembangan karakter 

contoh

Sangat mudah mengatakannya dan mengkotbahkannnya tetapi sangat sulit tentunya melakukannya dan itu harus  diupayakan dengan bersungguh – sungguh yang dimulai dari diri sendiri.  Hanya manusialah yang memiliki potensi cinta dan dengan demikian kita harus mampu mengembangkannya. Pembangunan  karakter haruslah didasarkan pada upaya menumbuhkan cinta di dalam diri kita. Tanpa itu amat mustahillah kita dapat mengembangkan karakter kita dengan baik. Cinta ternyata mampu melampaui batas – batas usia, latarbelakang budaya, agama, pendidikan, status sosial, demarkasi hukum, politik, pekerjaan, profesi dan apapun latarbelakang kehidupan setiap orang. Dengan demikian mulailah belajar mengembangkan cinta di dalam diri kita dan jangan melihat orang lain apakah sudah mengembangkan cinta. Mulailah dari diri sendiri pastilah secara bertahap kita mampu mengembangkan benih cinta di dalam diri kita.

 

 

 

 

 

 

Kesamaan

Kelktaketen

Ketekunan

 

 


justice

Simplicity

                       

Gratitude

Honesty

Trust

Responsibility

Tkaruth

Harmony

Peace

Co-operation

freedom

compassion

Understanding

Tolerance

Charity

Love

 

 

 

 

caurage

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Pertanyaan  yang mungkin mengelitik akan muncul, apakah dengan mengembangkan kecerdasan kita akan menjadi manusia yang lemah? Jawabannya justru menjadi manusia yang kuat dan unggul dalam mengembangkan nilai – nilai kemanusiaan. Akan memberi makna bagi kehidupan sesama manusia dan juga alam jagad raya ini. Perhatikan gambar berikut ini :

 

 

 

 

 

 

 

A.  ESENSI  MEDITASI

 

            Upaya untuk mengembangkan kecerdasan spiritual yang terdapat dalam raga kesadaran manusia seperti yang dipaparkan diatas, tidaklah mudah dan sangat membutuhkan waktu panjang dan kesungguhan untuk mengembangkannya. Pengembangannyapun tidak dapat dilakukan secara bersamaan, perlu dilakukan secara bertahap dan tentu muncul pertanyaan, sampai kapan akan tercapai? Jawabannya adalah sepanjang kita diperkenankan hidup didunia ini  dan kaum eksistensialis menyatakan sampai kita exit dari dunia ini.

            RAGA TUBUH dan RAGA JIWA kita diarahkan menjadi satu kesatuan yang utuh. RAGA JIWA kita merasakan, menghayati RAGA TUBUH kita dan sebaliknya sehingga mampu memunculkan dan mengembangkan raga PIKIRAN YANG HARMONIS/ RAGA PIKIRAN YANG KUAT. RAGA PIKIRAN  HARMONIS  diarahkan untuk mengontrol, menyalurkan dan mengembangkan RAGA KETIDAKSADARAN dalam suasana keheningan, suasana kedamaian, SEHINGGA MAMPU MENGGAPAI RAGA KESADARAN.  RAGA PIKIRAN  HARMONIS akan sangat mambantu mengembangkan RAGA TUBUH  yang harmonis.

            RAGA PIKIRAN HARMONIS  akan mampu mengoptimalkan potensi dalam RAGA KETIDAKSADARAN. Manusia akan mampu mengembangkan bakat, talenta, minat, kreatifitas sesuai dengan kemampuan, karena dibalut dengan RAGA KESADARANNYA. Manusia akan tekun, bertanggung jawab mengembangkan potensinya dan menjadi pribadi yang bermakna bagi kehidupan sesama manusia dan bahkan alam semesta.

            RAGA KETIDAKSADARAN  dalam kenyataannya selalu bergejolak dan menguasai RAGA PIKIRAN. contohnya : muncul pikiran buruk, nafsu bergejolak, iri hati, serakah, emosional, dan bentuk-bentuk pikiran buruk lainnya yang terpendamdan kemudian RAGA PIKIRAN menyalurkannya, tanpa disadari (tidak berkonsultasi dengan RAGA KESADARAN). Raga Tubuh memperagakan dengan muka memerah, mulut bergemetaran, tangan mulai bergerak tanpa kontrol, dada memanas, kepala memanas, jantung berdebar, raut muka berubah dan bentuk-bentuk  lainnya dan kemudian berperilaku yang tidak wajar. Setelah dilakukan bahwa itu salah, barulah pikiran menyadari bahwa perbuatan itu salah dan tidak sesuai dengan RAGA KESADARAN.

 

Contoh :

1.    Sebagai mahasiswa tugas utamanya adalah belajar dan mampu memperoleh nilai sangat baik dan lulus tepat waktu. Dalam proses mengikuti perkulihan naluri dan nafsu  kesenangannya muncul dan kemudian bersenang- senang, setiap malam berkeluyuran dijalan, masuk rumah makan dengan  berpoya-poya, nonton kebioskop setiap dua hari dan melupakan tugas utamanya. Dengan tidak disadari ternyata telah habis masa kuliahnya, nilainya buruk dan banyak mata kulaih tidak lulus. Dia mulai cemas, khawatir, trauma,  stress bahkan depresi, perasaan bersalah pada orang tua. Berdasarkan kenyataan tersebut  barulah dia sadar bahwa perbuatannya tersebut salah dan tidak benar. Barulah RAGA KESADARANNYA  muncul.

2.    Seorang pejabat negara, yang berpendidikan tinggi memiliki kedudukan sangat tinggi dan  terhormat, yang semestinya dia berperilaku sesuai dengan amanah yang diperintahkan poleh negara, memberi kesejahtaraan bagi bangsanya.  Ternyata perilakunya didorong oleh naluri, nafsu kesenangan dan dengan berbagai  kesempatan dia melakukan perbuatan tercela, mengambil dan merampok uang negara dengan jumlah miliyaran rupiah. Setelah tertangkap oleh KPK, dia mulai stress, depresi, cemas, mau melarikan diri dan bentuk-bentuk perilaku tak terpuji lainnya dan disitulah  RAGA KESADARANNYA muncul bahwa perilakunya salah dan menyalahi hukum bahkan ajaran agamanya.

 

penulis adalah  dosen  pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

Comments

Popular posts from this blog

OTORITA DAN MENGAJAR

BIMBINGAN DAN BUKU

OTORITA, BIMBINGAN DANN BUKU