OTORITA. MENGAJAR DAN BUKU

 JAKARTA, 21 DESEMBER 2023

OTORITA

melukukan koordinasi dengan satpol pp dan satpam untuk melaksanakan koordinasi dalam rangka ketertiban pedagang kaki lima depan kampus

MENGAJAR

mengajar pada program maguster psikologi dalam mata kuliah analisis perilaku dan intervensi psikologi pendidikan

BUKU

melanjutkan oenulisan buku psikologi pendidikan

contoh

Ø  media cetak atau film. Tokoh- tokoh yang dijadikan model diarahkan pada tokoh yang memiliki jasa atau figur yang disegani oleh masyarakat luas. Ormrod (2011) memberi contoh Barack Obama dijadikan model untuk ditiru oleh peserta didik.

Ø  Perkenalkan pada peserta didik pribadi – pribadi tertentu yang dapat dijadikan contoh untuk ditiru perilakunya oleh peserta didik. Misalnya seorang perempuan yang berprestasi dalam bidang akademik atau menjadi seorang pengusaha yang sukses dan juga dalam bidang profesi lainnya.

Ø  Guru taman kanak-kanak dapat mengundang peserta didik, misalnya peserta didik  yang masih duduk di kelas dua untuk membacakan ceritera yang terdapat dalam buku bagi anak – anak yang duduk dibangku taman kanak-kanak. anak-anak yang mendengarkan akan muncul persepsi bahwa dirinya juga  harus mampu membaca seperti anak kelas dua tersebut. Terdapat dorongan dalam diri  anak untuk menjadi seperti anak kelas dua tersebut.

Self – Efficacy

Guru sebagai insan pendidik sangat mendambakan anak – anak asuhannya berhasil dengan gemilang dan mencapai prestasi belajar secara optimal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan peserta didik untuk mencapai prestasi belajar secara optimal, baik yang bersumber dari faktor internal maupun faktor eksternal. Upaya sekolah dan guru senantiasa dilakukan secara bersungguh- sungguh dengan mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana, namun yang terpenting adalah bagaimana respons peserta didik untuk menjalani program pembelajaran yang telah dirancang oleh guru. Usaha belajar yang bersungguh – sungguh dari peserta didik akan sangat menentukan keberhasilannya dalam mengembangkan potensinya secara optimal. Keberhasilan peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal tidak saja ditentukan oleh tingkat kecerdasannya, namun yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana keyakinan peserta didik akan kemampuannya dalam melaksanakan tugas pembelajaran yang sedang diikutinya.

Bandura yang mengembangkan teori sosial kognitif, mengetengahkan konsep sef - efficacy dan secara substantif memberi kontribusi tertentu  bagi  peserta didik untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas belajarnya. Self-efficacy  cenderung diidentikkan dengan task-specific self-concept dan self-perceptions of competence, namun ketiga istilah tersebut pada esensinya berbeda. Bandura (1969) mengemukakan bahwa self efficacy is defined as “people’s judgments of their capabilities to organize and execute courses of action required to attain designated types of performances”. Perbedaan ketiga istilah tersebut dapat diamati dari  beberapa aspek yaitu (1) self-efficacy merujuk pada bagaimana individu mengorganisasikan dan melaksanakan sebuah kegiatan yang  secara teoritis terkandung makna bahwa individu merasa kompeten, karena membutuhkan perilaku nyata dan ketrampilan kognitif yang menjadi dasar untuk menunjukkan kompetensi diri. Sebagai contoh peserta didik yang memiliki self-efficacy dalam mata pelajaran matamatika menunjukkan tidak sekedar pengakuan diri bahwa peserta didik memahami dan menguasai  matematika, namun secara tegas menyatakan bahwa perserta didik memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk mengerjakan soal-soal matematika. Hal ini menunjukkan perbedaan konseptual dengan task-specific self-concept dengan self-perceptions of competence yang hanya merujuk pada


penulis adalah dosen pada  fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI 

Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI

OTORITA, UJIAN DAN BUKU