OTORITA, MENGAJAR DAN BUKU

 JAKARTA, 11 DESEMBER 2023

OTORITA

melakukan koordinasi dengan satpol pp dan satpam untuk menjaga ketertiban pedagang kaki lima dengan kampus

MENGAJAR

mengajar pada program doktor  fakulats psikologi dalam mata kulaiuh filsafat ilmu

BUKU

melanjutkan penulisan buku psikologi pendidikan

contoh

Modeling dalam perspektif sosial kognitif merupakan konsep sentral. Sebagai contoh si Maharta senantiasa melihat dan secara tidak disengaja mengamati aktivitas belajar si Jelita dalam mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Si Jelita menunjukkan aktivitas belajar yang sungguh-sungguh, mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu, tidak pernah terlambat datang dan masuk kelas dan sangat tekun belajar dan memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran serta memperoleh hasil ujain yang sangat memuaskan. Hal hasil si Maharta berupaya mencontoh perilaku belajar si Jelita dan ternyata si Maharta berupaya melakukan  seperti apa yang dilakukan oleh si Jelita, namun tentunya cara dan iramanya berbeda. Istilah modeling  akan menjadi keliru jika disamakan dan ditempatkan maknanya dengan imitasi atau peniruan (Eggen dan Kauchak, 2004). Misalnya  “some one  might say “Tim modeled Susan’s study habits.” This is incorrect. Model “model” behavior and observers “imitate” those behaviors (Pintrich & Shunck, 2002). Istilah modeling sebenarnya menggambarkan apa yang dilakukan atau dikerjakan oleh model itu (dia mendemonstrasikan perilaku tertentu) dan pada waktu yang lain menggambarkan apa yang pengamat lakukan atau kerjakan ( meniru suatu perilaku) (Ormrod, 2011).

 

Cognitive Modeling

            Konsep modeling yang diimplimentasikan dalam proses pembelajaran disebut dengan istilah cognitive modeling  yang menyangkut bagaiman sang model mendemonstrasikan perilaku tertentu dan bersamaan dengan itu sang model mendeskripsikan secara verbal pemikiran dan perilakunya (Pintrich dan Schunk, 2002). Selanjutnya Eggen dan Kauchak (2004) membuat ilustrasi sebagai berikut :

            “perhatikan teman- teman,” kata Jeanna Edwards, dia menunjukkan Joanne bagaimana bekerja dengan mikroskopnya” sekarang saya tunjukkan caranya menggunakan mikroskop sekali lagi....... sekarang amati dengan saksama tentang prosedur kerjanya. Hal ini sangat penting karena slidenya mudah pecah. Komponen pertama saya pegang dan taruh pada tempatnya, demikian seterusnya secara berurutan dan perhatikan dengan saksama. Saya memegang lensanya dan memutar beberapa kali sampai bertemu dengan titik fokusnya. Akhirnya secara perlahan mengangkat lensa  sampai saya menemukan fokus tentang objek yang saya amati. Kamu dapat mencoba melakukan  sampai kamu dapat melakukan sesuai prosedur yang ada dan kamu menemukan objek yang kamu hendak amati. Lanjutkan latihan sampai kamu bisa.”

 

Cognitive learning secara empiris  memberi manfaat bagi peserta didik untuk memahami cara berpikir dari para ahli dalam bidangnya. Jika guru mampu mengemukakan konsep berpikirnya atau jika guru mampu  mendorong peserta didik mengemukakan gagasannya katakan saja mengenai bagaimana caranya memecahkan masalah polusi atau kepadatan penduduk disuatu daerah kumuh, maka peserta didik akan berupaya bereksperimen untuk mengemukakan buah-buah pikirannya. Peserta didik mesti diajak mengamati cara berpikir para ahli dan kemudian mendorong peserta didik untuk mengemukakan gagasannya.

 

Vicarious Learning

Vicarious learning  terjadi ketika peserta didik mengamati dampak dari perilaku yang orang lain lakukan dan berupaya menyesuaikan diri dengan perilaku  tesebut (Schunk, 2002).

penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI 

Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI

OTORITA, UJIAN DAN BUKU