OTORITA. MENGAJAR DAN BUKU
JAKARTA, 13 NOPEMBER 2023
OTORITA
melakukan koordinasi dengan satpol pp dan satpam dalam rangka menjaga ketertiban pedagang kaki lima depan kampus
MENGAJAR
mengajar mata kulaih filsafat ilmu pada program doktor psikologi
BUKU
melanjutkan penulisan buku psikologi pendidikan
contoh
Ø
menyimpang dan tidak mengerjakan tugas dengan baik. Dalam hal ini jika
peserta didik memiliki ketidakmampuan kognitif atau kekurangan pengetahuan maka
pendekatan behavior tampaknya tidak tepat, maka disarankan menggunakan
pendekatan kognitif (Ormrod, 2011).
Ø
Penguatan yang dipergunakan oleh guru dalam upaya meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk menyelesaikan tugas – tugas akademik memiliki makna, namun
sebenarnya tidak terlalu signifikan. Secara umum penguatan yang dilaksanakan
guru bagi peserta didik dalam upaya mendorong peserta didik untuk menyelasaikan
tugas tertentu, sebetulnya masih pada tahapan tertentu saja, bagaimana membuat
peserta didik memiliki perhatian dan berupaya menyelesaikan tugas tetapi masih
dalam bentuk aktifitas nyata dan diduga tidak berdasarkan dari dalam diri
peserta didik. Dalam konteks itulah jika peserta didik diharapkan mampu
menyelasaikan tugas-tugas yang sangat kompleks, maka taraf berpikir tingkat
tinggi sangat dibutuhkan. Sebagai contoh bagaimana peserta didik mengelaborasi
dan berpikir kreatif dalam upaya
menguasai materi pembelajaran maka diperlukan kemampuan dan motivasi internal
dalam diri peserta didik dan bukannya
hanya mengandalkan penguatan ektrinsik (McCaslin dkk, 1996) yang dikutip oleh
Ormrod, 2011). Pendekatan behaviorisme tidak mampu memberi jawaban terhadap
pernyataan tersebut.
Ø
Penguatan yang bersifat intrinsik memberi makna berarti bagi peserta didik
dalam melaksanakan aktifitas belajar dibandingkan dengan penguatan ektrinsik.
Peserta didik memiliki motivasi untuk berprestasi, merasa senang melakukan
aktifitas belajar, berupaya sekuat tenaga
untuk menyelesaikan tugas – tugas yang dibebankan oleh guru. Bebepara hasil
penelitian menunjukkan bahwa kesenangan peserta didik melakukan aktifitas
belajar dapat dipengaruhi oleh penguatan ektrinsik, namun kemudian akan menurun
secara perlahan jika tidak dilakukan pengawasan secara saksama oleh guru.
penguatan instrinsik berdampak sangat positif dalam jangka waktu yang lama
sekalipun tidak ada pengawasan dari guru ataupun orang tua (Ormrod, 2011).
Ø Behaviorisme tampaknya kurang efektif jika diterapkan
dalam pelaksanaan proses pembelajaran (Eggen dan Kauchak, 2004). Peserta
didik dipandang pasif dan kurang
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu secara mandiri. Lingkungan
pembelajaran yang dimodifikasi oleh guru tidak selalu mampu menjawab kebutuhan
peserta didik dalam upaya mengembangkan potensi dan kemampuannya. Peserta didik
mesti diberi kebebasan untuk melakukan aktifitas belajar dan bukan semaata-mata
ditentukan oleh guru dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru. Peserta
didik memiliki keunikan dalam menjalani tugas-tugas pembelajarannya.
Behaviorisme tidak mampu menjawab kebutuhan peserta didik yang memiliki
kemampuan luar biasa dalam hal ini anak yang tergolong gifted dan talented yang memiliki kemampuan dan potensi sangat
tinggi. Kebebasan berpikir sangat diperlukan bagi anak yang memiliki bakat luar
biasa (Eggen dan Kaucahk, 2004).
Comments
Post a Comment