OTORITA DAN BUKU

 JAKAARTA, 15 NOPEMBER 2023

OTORITA

melakukan koordinasi dengan satpol pp dan satpam untuk tetatp menertibkan pedagang kaki lima deoan kampus

BUKU 

emlanjutkabn penulisan buku psikologi pendidikan

contoh

Setiap manusia juga melalui berbagai pengamatannya dapat melakukan peniruan pada hal-hal yang bermakna agar dalam menjalani kehidupan ini memiliki tujuan yang jelas dan  memberi manfaat bagi kepentingan orang lain. Peserta didik yang sukses dalam  bidang akademik juga ternayta dipengaruhi  oleh pengamatannya terhadap orang – orang berhasil di dalam masyarakat.

Teori sosial kognitif sebagai peletak dasar yang berupaya membantu guru untuk memahami apa dan bagaimana peserta didik belajar melalui pengamatan terhadap perilaku orang lain, bagaimana proses berlakunya perilaku tersebut dan selanjutnya bagaimana seseorang itu mampu mengontrol perilakunya. Teori sosial kognitif menjembatani kelemahan behaviorisme, dimana perilaku yang tampak tidak mampu menjawab pertanyaan bagaimana peran dan perkembangan kognisi,  terutama menyangkut proses berpikir, memecahkan masalah, ketrampilan kognitif, self - assessment, self – monitoring, proses belajar dan proses psikologis lainnya yang secara inheren terdapat dalam struktur kognitif (Ormrod, 2011). Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam struktur mental yang mengembangkan kemampuan untuk menunjukkan perilaku yang berbeda (Eggen dan Kauchak, 2004).

Teori sosial kognitif didasarkan pada kajian faktor – faktor kognitif dan sosial sebagaimana halnya perilaku memiliki peran yang sangat  penting di dalam belajar (Santrock,  2009). Faktor- faktor kognitif termasuk harapan peserta didik untuk sukses dan foktor sosial termasuk pengamatan peserta didik terhadap keberhasilan orang tuanya dalam bidang akademik ( Santrock, 2009). Teori sosial kognitif ini menjadi sangat bermakna dalam aplikasinya dalam proses pembelajaran di dalam kelas ( Denzine, 2008 ; Gredler, 2009 ; Hirt & Reilly, 2008). Albert Bandura (1986, 1997, 2001, 2006, 2007, 2008, 2009) mengemukakan ketika peserta didik  belajar, ternyata menunjukkan aktifitas kognitif atau peserta didik mentransformasikan pengalaman mereka. Dalam perspektif operant conditioning keterkaitan itu hanya terjadi antara pengalaman lingkungan dengan perilaku. Disinilah Bandura mengembangkan rumusan yang disebutnya “reciprocal determinism model” yang terdiri dari tiga faktor yaitu behavior, person/cognitive,and environment.

penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI 

 


Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI

OTORITA, UJIAN DAN BUKU