OTORITA, MENGAJAR DAN BUKU
OTORITA
melakukan koordiabsi dengan satpan dan satpol pp untuk menertibkan pedagang kaki lima depan kampus
KOORDINASI
melakukan koordinbasi dengan panitia wisuda dalam rangka pelaksanaan wisuda tgl 12 nopember 2023
MENGAJAR
mengajar pada program magister psikologi dalam pama kuliah filsafat ilmu
BUKU
melanjutkan penulisan buku psikologi pendidikan
contoh
arah serta tujuan belajar. Optimalisasi potensi sangat tergantung pada
upaya guru merancang dan menetapkan tujuan pembelajaran. Contoh peserta didik
yang mengalami kesulitan mendengar, termasuk peserta didik tunarungu akan
sangat tergantung pada upaya guru untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasinya, maka peran rekayasa lingkungan belajar sangat penting. Ormrod
(2011) peran pendekatan
behaviorisme bagi peserta didik berkebutuhan
khusus yang dikemukakan dalam tabel sebagai berikut :
Kategori peserta didik |
Karakteristik yang diamati pada peserta didik |
Strategi yang dapat ditempuh |
Peserta didik yang mengalami hambatan kognitif atau akademik |
§ Penunjukkan perilaku yang tidak pantas di dalam
kelas (bagi beberapa peserta didik) § Kekurangmampuan peserta didik untuk menunda
kegembiraan ( peserta didik yang tergolong ADHD § Terdapatnya perilaku yang senantiasa menghindar jika diperhadapkan
dengan tugas-tugas yang menantang. § Kesulitan untuk membuat perbedaan terhadap stimulus
yang mirip sama dan secara khusus peserta didik yang mengalami kesulitan
perseptual. |
§ Lakukan
dengan tegas dan konsisten dalam upaya memperkuat perilaku yang sepatutnya
ditunjukkan oleh peserta didik di dalam kelas. § Beri penekatan tentang perbedaan diantara stimulus
yang diterima peserta didik ( misalnya huruf b, d, p dan q dst.) dan beri
kesempatan untuk melakukan latihan
sehingga peserta didik dapat membuat perbedaan. § Tunjukkan adanya kesamaan terhadap respons baru
(contohkan terdapatnya kesamaan diantara kondisi yang berbeda dan ajarkan
pada peserta didik tentang berbagai ketrampilan dalam menghadapi situasi
nyata. |
Peserta didik dengan masalah sosial atau perilaku sosial |
§ Peserta didik yang memberi respons tidak tepat,
khususnya dalam situasi sosial; kesulitan menentukan kapan dan dimana
seharusnya memberi respons yang sesuai. § Terdapatnya
riwayat yang menunjukkan
perilaku yang tidak sesuai atau cocok (apakah memang demikian atau karena
perhatian guru) § Mau mendengarkan pujian guru jika diberikan secara
khusus ( khususnya bagi peserta didik yang mengalami gangguan emosional dan
perilaku). § Hanya sekedar atau memang tidak ada respon atau
persetujuan jika diberikan kepadanya ( beberapa peserta didik yang mengalami
autism. § Kesulitan memberi respons secara umum
terhadap situasi yang baru. |
§ Tegaskan dan beri gambaran secara kongkrit tentang
perilaku yang dikehendaki. § Berikan pujian sebagai umpan balik sesuai dengan
perilaku yang ditunjukkan peserta
didik. § Memberi penguatan terhadap perilaku yang dikehendaki
dan ini perlu perhatian guru, beri pujian secara pribadi, aktifitas yang
memberi penguatan dan pembentukan kelompok jika dimungkinkan ( khususnya bagi
peserta didik yang mengalami gangguan emosional dan perilaku). § Beri penguatan dengan segera jika ada perubahan
perilaku, pergunakan penguatan yang kongkrit atau aktifitas tertentu (
khususnya bagi anak yang mengalami sutisme yang agak berat) § Bentuklah perilaku yang dikehendaki dalam jangka
waktu tertentu, ditargetkan adanya perubahan secara bertahap dari pada
perubahan yang sempurna secara mendadak. § Berikan hukuman pada perilaku yang tidak pantas
(gunakan waktu khusus) perlu dipertimbangkan untuk menggunakan applied behavior analysis atau positive
behavioral support untuk secara
konsisten menumbuhan perilaku yang dikehendaki. § Kembangkan pemahaman
bagaimana caranya peserta didik memberi respons terhadap situasi baru
yang sesuai dengan kondisi. Kalau perlu dibuatlah semacam permainan peran
agar peserta didik dapat mencontohnya. |
Peserta didik yang umumnya mengalami kelambatan dalam kognitif dan
gangguan dalam fungsi sosial |
§ Adanya perhargaan dan mau mendengarkan dan memberi
respons terhadap penguatan ektrinsik § Kesulitan menunda kegembiraan, perilakunya bergejolak jika diberi penguatan dengan segara dan
sulit ditunda. § Terkadang responsnya tidak sesuai dengan situasi
sosial § Kesulitan membedakan stimulus yang penting dengan
yang tidak penting § Kesulitan memberi respons yang sejenis jika
diperhadapkan dengan situasi yang berbeda. |
§ Berikan pembelajaran secara tegas dan sinyal
perilaku yang sesuai dengan aturan § Berikan penguatan dengan segera ( pergunakan
penguatan yang kongkrit dan juga perlu diberi pujian. § Berikan penguatan secara terus menerus sesuai dengan
kebutuhan dan juga bila peserta didik mampu memberi respons yang baru. § Bantulah membentuk perilaku yang lebih kompleks dan
dilaksanakan secara bertahap dan perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan secara
bertahap dan tidak perlu mengharapkan hal yang tiba-tiba terjadi. § Diperlukan malakukan teguran terhadap perilaku yang
sedikit menyimpang; pergunakan waktu tertentu dan juga perbaiki perilaku yang
sudah kronis. § Berikan penekanan terhadap adanya stimulus yang
harus diberi respons oleh anak. § Tunjukkan bagaimana memberi respons terhadap situasi
yang baru ( ajarkan anak tentang ketrampilan
dalam menghadapi kenyataan yang ada dan juga dengan memberi penguatan
secara umum |
penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
Comments
Post a Comment