OTORITA, RAPAT DAN BUKU
JAKARTA, 29 SEPTEMBER 2023
OTORITA
melakukan koordinasi dengan satpam dan satpol pp dalam rangka menjaga ketertiban pedagang kaki lima depan kampus
RAPAT
1. rapat koordinasi dengan tim kenaikan pangkat akademik upi yai
2. koordinasi dengan panitia wisuda LPT YAI 2023
BUKU
melanjutkan penulisan buku psikologi pendidikan
contoh
Dalam melaksanakan proses pembelajaran secara empiris
tampaknya penggunaan teknik penguatan menjadi sebuah kebutuhan. Penguatan yang
bersifat positif dan juga penguatan negatif jika dilaksanakan oleh pribadi guru
yang kompeten akan memberi dampak berarti terhadap motivasi belajar peserta
didik. Ormrod (2011) mengemukakan beberapa saran berkenaan dengan menggunakan penguatan yang
efektif sebagai berikut :
v
Menentukan secara spesifik perilaku yang dikehendaki dan ditetapkan pada
awal proses pembelajaran. Penganut behaviorisme
berargumentasi bahwa perilaku yang dapat diamati sajalah yang dapat
dijadikan acuan dasar untuk menentukan apakah peserta didik menguasai materi
pembelajaran tertentu. Bagaimana peserta didik belajar dan memperagakan apa
yang telah dikuasainya. Secara lebih spesifik adalah apa yang dilakukan peserta didik secara
kongkrit, dapat diamati dan diukur dari pada apa yang diceriterakannya.
Perilaku yang dapat diamati dan diukur itulah yang menjadi acuan dasar untuk
mengetahui penguasaan materi tertentu bagi peserta didik. Dalam rangka itulah
mesti ditetapkan terget capaian secara kongrit, seperti pencantuman tujuan
pembelajaran dalam setiap pertemuan dan dari dasar itulah perilaku peserta
didik diukur. Pencapaian target-target tersebut mengarahkan guru dalam
melaksakan proses pembelajaran secara
terukur. Pemberian penguatan mesti dirancang sedemikian rupa sesuai dengan
tahapan dan materi pembelajaran serta
proses pembelajaran. Sebetulnya dalam konteks pendidikan dikenal dengan tujuan
instruksional, kompetensi, standar capaian, benchmark itu adalah konsep dari pendekatan
behaviorisme.
Yakinkan bahwa seluruh peserta didik memperoleh penguatan secara reguler sesuai dengan perilaku yang diinginkan yang tentunya sesuai dengan tujuan pendidikan. Setiap peserta didik dalam menjalani proses perkembangan dan proses pembelajaran pastilah mengalami masalah, apakah itu berkaitan dengan masalah pribadi, sosial, akademik dan lain sebagainya. Ada peserta didik yang mampu memecahkan masalahnya sendiri dan juga ada yang tidak mampu memecahkan masalahnya. Ada juga peserta didik yang cenderung tidak menuruti peraturan sekolah dan disiplin sekolah, melawan guru sehubungan dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang harus diikuti oleh setiap peserta didik. Dengan lain perkataan ada semacam penyimpangan perilaku dari standar
penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
Comments
Post a Comment