OTORITA, MENGAJAR DAN BUKU

 JAKARTA, 25 SEPTEMBER 2023

OTORITA

melakukan koordinasi dengan satpam dan satpol pp untuk ketertiban [edagang kaki lima depan kampus


MENGAJAR

mengajar mata kuliah filsafat pada program doktor psikologi

BUKU

melanjutkan penulisan buku psikologi pendidikan 

contoh

Negative Reinforcement

Penguatan positif memberi dampak positif terhadap munculnya perilaku yang menjadi dasar bagi peserta didik untuk lebih giat, semangat dan kreatif dalam  mengikuti proses pembelajaran. Demikian juga halnya dengan penguatan negatif yang sebetulnya memiliki tujuan menumbuhkan perilaku positif bagi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran, namun caranya berbeda yaitu dengan cara memindahkan stimulus ataupun mungkin menghilangkan pengaruh stimulus. Guru memberlakukan peserta didik yang menunjukkan perilaku belajar yang tidak menguntungkan peserta didik itu sendiri mungkin disadari ataupun tidak disadari oleh peserta didik. Peserta didik malas belajar, tidak mengerjakan tugas yang diwajibkan oleh guru, terlambat datang dan masuk kelas, prestasi belajar jelek,  belajar tidak teratur dan bersungguh- sungguh, kurang termotivasi belajar. Berdasarkan perilaku peserta didik tersebut maka guru menegur dan mungkin memberi sangsi yang tentunya sesuai dengan kaidah- kaidah pendidikan dengan maksud agar peserta didik menyadari bahwa perilaku yang ditampilkan tidak menguntungkan bagi diri peserta didik. Atas dasar teguran tersebut dan peserta didik menyadarinya dan termotivasi untuk belajar. Terdapat perubahan perilaku, dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.

Terdapat beberapa upaya  yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan penguatan bagi peserta didik seperti yang dikemukakan oleh Ormrod (2011) sebagai berikut :

 

 

Tingkatan kelas

 

      Usia dan karakteristik

 

Strategi yang disarankan

         K 2

 

 

 

 

 

§  Perlunya pemilihan contoh yang kecil dan sederhana, segera berikan penguatan setelah peserta didik memberi respons dan jangan ditunda pemberian penguatan

§  Beberapa contoh penguatan yang efektif :

Ø Penguatan yang kongkrit seperti:  pemberian stiker, pensil, krayon dan sejenisnya.

Ø Tanda persetujuan guru seperti memberi anggukan, senyuman, tepukan dipundak, pujian dan sejenisnya.

Ø Pemberian hadian khusus, misalnya mengajak peserta didik makan siang dan sejenisnya

Ø Pemberian  tanggung jawab pada peserta didik, misalnya meminta peserta didik untuk mengambil absensi kelas  dikantor guru, mengantar surat dan sejenisnya.

 

 

v Segera berikan pujian terhadap respons peserta didik sesuai dengan pertanyaan guru

v Tunjukkan dan jelaskan dampak dari perilaku positif yang ditampilkan peserta didik

v Gunakan krayon berwarna yang menarik sebagai bentuk dari pekerjaan yang baik dan sungguh – sungguh sehingga merangsang dan menarik minat peserta didik

v Berikan waktu istirahat sesuai dengan waktu belajar dan usaha peserta didik

v Berikan kesempatan secara bergilir  pada peserta didik untuk melaksanakan kewajibannya.

Tingkatan kelas

Usia dan karakteristik

 

Strategi yang disarankan

   3  -  5

 

§ Peningkatan kemampuan peserta didik untuk menunda kepuasan agar peserta didik menyadari bahwa diperlukan upaya yang lebih bersungguh-sungguh untuk mencapai prestasi yang baik. Misalnya menunda memberi penguatan pada saat yang tepat dan guru tidak tergesa-gesa memberi penguatan

§ Contoh pemberian penguatan yang efektif :

Ø Penguatan yang kongrit, misalnya memberi permainan, krayon, pensil dan sejenisnya

Ø Guru memberi umpan balik dan memberi persetujuan

Ø Memberi sertifikat sebagai warga kota yang baik

Ø Memberi pembebasan waktu, misalnya peserta didik diberi kesempatan menggambar atau bermain games dan sejenisnya

v  Gunakan penguatan secara tepat dan jangan terlalu sering, kecuali berkaitan dengan aktivitas kelas yang baru dan menantang

v  Berikan hadiah mungkin dalam  bentuk sertifikat bahwa peserta didik adalah warga masyarakat yang baik.

v  Rencanakan dan laksanakan darmawisata ketempat yang menyenangkan dan direkam dengan baik. Kegiatan ini dikhususkan bagi anak yang mengalami masalah akademik.


penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVIRSITAS PERSADA INDONESIA YAI

Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI

OTORITA, UJIAN DAN BUKU