OTORITA. MENGUJI DAN BUKU

 JAKARTA, 25 AGUSTUS 2023

OTORITA

melakukan koordinasi dengan satpam dan teknisi dalamm upaya menjaga lingkungan kampus yang kondusif . dan juga dengan pihak pospol 

MENGUJI

melaksanakan sidang ujian tesis pada mahasiswa program magister

BUKU

melanjutkan penulisan buku ;pengembangan karakter

contoh

1.    Rasakan dan alirkan nafas itu ketulang belakang kita mulai dari tulang leher dan teruskan tulang bahu kanan, teruskan ketulang tangan sampai jari – jari kanan secara keseluruhan, rasakan dengan penuh kelembutan. Setelah itu lanjutkan ketulang bahu kiri, kelengan, ketangan  sampai jari-jari secara keseluruhan, rasakan dengan penuh kelembutan. Rasakan perubahannya, tidak ada yang permanen dan semuannya dapat berubah.

2.    Kemudian alirkan nafas kita ketulang belakang kita dengan penuh kelembutan, kedamaian. Kemudian ketulang pantat kita, rasakan dengan penuh kedamaian, kemudian teruskan ketulang paha kanan , lanjutkan ketulang betis dan lajutkan ketulang jari – jari kaki dan rasakan dengan penuh kelembutan. Kemudian alirkan ketulang paha kiri, betis kiri dan keseluruhan jari- jari kaki, dengan penuh kelembutan dan kadamaian, rasakan nafas kita dengan penuh kelembutan. Rasakan perubahannya dan tidak ada yang permanen.

3.    Kemudian alirkan nafas kita ketulang dada, tulang rusuk kita dan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Rasakan dengan penuh kedamaian dan ucapkan dalam hati “SEMOGA SEMUA HIDUP DAMAI DAN BERBAHAGIA”. Otot pikiran dilatih, kembangkan pikiran harmonis kita. Rasakan perubahannya dengan lembut karena tidak ada yang tetap.

4.    Kemudian alirkan nafas kita dengan penuh kelembutan alat kelamin kita dengan penuh kelembutan, rasakan dengan kelembutan, setelah itu alirkan  kedalam usus, usus perut dengan penuh kelembutan, penuh kesabaran, supaya tidak memunculkan keserakahan, rasakan dengan penuh kehangatan, kedamaian, dia tidak kekal, tidak permanen dan rasakan perubahannya.

5.    Kemudian nafas yang kita rasakan dengan lembut, alihkan kedalam ginjal dan rasakan dengan penuh kelembutan, ginjal kiri dan kanan rasakan dengan penuh kehangatan, rasakan nafas kita dengan lembut dan katakan “SEMOGA SEMUA HIDUP DAMAI DAN BERBAHAGIA” alirkan energi kebaikan. Kemudian alirkan keparu-paru dengan penuh kedamaian, penuh cinta kasih. Setelah itu lanjutkan kedalam paru – paru, paru kiri dan kanan dengan penuh kedamaian, rasakan nafas kita, dia hangat, dingin dan munculkan pikiran baik, pikiran harmonis dengan penuh kedamaian, cinta kasih.

6.    Sekarang alirkan nafas kita kedalam otak dengan penuh kelembutan, dengan cinta kasih. Otak kanan dan kemudian otak kiri. Otak belakang, otak depan supaya mampu mengalirkan kedamaian, mengembangkan potensi diri secara optimal, dia berkembang secara harmonis, rasakan dengan penuh cinta kasih dan kedamaian, rasakan dengan lembut dan sadar, dia tidak kekal dan selalu berubah dan arahkan kearah perubahan yang ditaburi dengan oleh munculkan pikiran harmonis supaya dia mampu berkembang secara optimal dan mengedepankan nilai-nilai luhur dan penuh  kedamaian. Rasakan perubahannya, dia tidak kekal, rasakan dengan lembut. Ucapkan dalam hati “SEMOGA SEMUA HIDUP DAMAI DAN BERBAHAGIA”

7.    Setelah semuanya itu berlangsung, mungkin sudah dapat kita beristirahat untuk bermediatasi, waktu yang dibutuhkan untuk meditasi ini dapat saja mengambil waktu 40 sampai 50 menit. Dan jika ingin lanjut silahkan teruskan dengan teknik  yang sama.

8.    Untuk menyudahi meditasi ini, kembalilah berdoa sesuai keyakinan masing- masing dengan  ucapan syukur dan mohon tuntutan TUHAN supaya kita dapat melaksanakan nilai – nilai kebaikan sesuai dengan tujuan kita berdemitasi. Jika kita melatih otot kesabaran kita, mohonlah agar kita dimampukan untuk bersabar dalam menjalani kehidupan ini.

9.    Meditasi selesai .



 


 Demikianlah yang dapat dipaparkan tentang latarbelakang, esensi dan manfaat meditasi dan semoga bermanfaat untuk mengembangkan kehidupan sebagai insan manusia, sehingga mampu menggapai  pribadi bijaksana. Marilah berlatih, berlatihlah dengan penuh kedamaian dan ketekunan.


penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

 

 


Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI

OTORITA, UJIAN DAN BUKU