OTORITA DAN BUKU

 JAKARTA, 28  AGUSTUS 2023

OTORITA

melakukan koordinasi dengan satpam dan teknisi dalam rangka menjaga lingkungan kampus yang kondusif dan juga dengan  satpol pp untuk tetap menjaga ketertiban pedagang depan kampus

BUKU

membuat buku pedoman pendidikan program sarjana psikologi

MENULIS BUKU

menulis buku Psikologi pendidikan 

contoh


                                                                            BAB VI

                    PENDEKATAN   BEHAVIORISME DAN  SOSIAL KOGNITIF DALAM   PROSES PEMBELAJARAN

A.      Pengantar

Maharta sebut saja demikian nama seorang peserta didik yang duduk dibangku Sekolah Dasar kelas VI yang sedang diberi tugas mengerjakan soal matematika oleh guru kelas dalam upaya memperbaiki nilai ulangan hariannya. Katakan saja si Maharta harus mengerjakan beberapa macam soal  yang harus diselesaikan selama 45 menit. Setelah guru mengevaluasi pekerjaan  si Maharta ternyata hasil yang diperoleh mengecewakan. Nilai yang diperoleh tidak mampu menutupi standar kelulusan minimal. Maharta menjadi sangat kecewa, bingung dan menunjukkan perilaku seolah-olah putus asa. Namun demikian si Maharta diwajibkan kembali oleh guru untuk mengikuti ulangan pada waktu berikutnya dan jika tidak  maka si Maharta pasti  dinyatakan gagal untuk mendapatkan kelulusan minimal.

Guru yang mengamati perilaku si Maharta,  secara bijaksanan guru memanggilnya dan melakukan dialog. “ mungkin guru berujar nak sebetulnya kamu hanya keliru mengerjakan soal nomor satu dan nomor empat saja yang lainnya sudah mendekati benar. Kesulitan apakah yang kamu hadapi dalam mengerjakan soal-soal yang ibu berikan. Cobalah sekali lagi kamu mengerjakannya, pastilah kamu bisa, kamu pasti bisa “dan mungkin ucapan lainnya yang mampu menggugah semangat si Maharta untuk belajar lebih giat lagi. Mungkin juga guru menepuk-nepuk pundak si Maharta sebagai tanda memberi semangat dan dukungan. Atas ucapan guru si Maharta memberi respon demikian, “bu guru apakah saya dapat mengerjakan kembali dan apakah mungkin saya  memiliki kemampuan untuk mengerjakan soal – soal yang ibu berikan “? Guru berujar cobalah kamu pasti bisa dan cobalah mengerjakan soal-soal yang ibu berikan dengan lebih dari satu cara sehingga kamu menemukan jawabannya dan sekaligus dapat menguji kepastian kebenarannya. Disamping itu ternyata Maharta secara diam-diam mengamati perilaku teman sekelasnya yang tergolong peserta didik yang rajin dan selalu memperoleh hasil ujian yang memuaskan. Maharta menunjukkan perubahan perilaku dan mulai belajar dengan tekun.

Sewaktu akan mengikuti ujian Maharta menunjukkan perubahan wajah, wajahnya berbinar yang menunjukkan semangat untuk mengikuti ujian dan sangat berbeda dari waktu sebelumnya. Sewaktu mengerjakan soal ujian Maharta menunjukkan keseriusan dan tampaknya telah menguasai materi pelajaran  dengan baik. Hal hasil setelah guru memeriksa hasil pekerjaannya ternyata Maharta dapat mengerjakan seluruhnya dengan hasil yang sangat memuaskan. Kalau dikonversi ke dalam bentuk angka katakan saja nilainya 80. Hasil yang diperoleh  Maharta ternyata mendorong dia untuk bersemangat kembali belajar bukan hanya   bersemangat dalam mempelajari mata pelajaran matematika tetapi juga terlihat bersemangat mempelajari mata pelajaran lainnya. Maharta  mengucapkan terimakasih pada ibu guru yang telah memberi dorongan untuk belajar lebih giat dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

 

penulis adalah dosen pada fakultas psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

Comments

Popular posts from this blog

OTORITA, KOORDINASI

OTORITA, EMNGAJAR DAN MENGUJI

OTORITA, UJIAN DAN BUKU