OTORITA, KOORDINASI DAN TULIS BUKU
JAKARTA, 26 JULI 2022
A. OTORITA
Melakukan koordinasi dengan teknisi, satpan dan petugas kebersihan dalam rangka menngkatkan kualitas pelayanan dan kondisi kampus yang kondusif
B. KOORDINASI
Koordinasi dengan semua prodi untuk melengkapi data monev dan penerimaan mahasiswa baru
C. MENULIS BUU
melanjutakan penuisan buku. contoh
1.
Freud’s Theory
Sigmund Freud adalah psikolog terkenal
yang meletakkan dasar kajian psikologi yang mengetengahkan teori kepribadian
dan mengembangkan psikoanalisis sebagai
sebuah metode psikoterapi. Freud menegaskan
bahwa motivasi sebagai “psychical
energy”. Freud meyakini bahwa kekuatan yang terdapat dalam diri individu
menggerakkan perilaku. Konsep tentang “trieb”
yang dikemukakan oleh Freud dalam bahasa Jerman adalah menyatakan “moving forces” dan berkaitan erat
dengan konsep motivasi. “Trieb” diterjemaahkannya sebagai instink, sekalipun
maknanya berkaitan erat dengan “drive”. Freud berkeyakinan bahwa setiap manusia
mempresentasikan di dalam dirinya sistem energi dan setiap individu memiliki
sejumlah kesatuanenergi, sekalipun
bentuknya dapat berubah. Psychical energy terbangun di dalam “id” dan
struktur kepribadian dibangun dalam upaya
memenuhi kebutuhan dasar. Energi akan berkembang ketika kebutuhan itu
eksis, kebutuhan dipuaskan oleh tersalurkannya
energi ke dalam bentuk perilaku yang secara langsung meredakan kebutuhan.
Tujuan energi diarahkan untuk mencapai
tujuan (kepuasan), dimana objeknya menunjuk pada makna dalam hal mana kekuatan
dipuaskan dan sumbernya menunjuk pada proses aktifitas dari energi itu sendiri.
Contohnya anak diabaikan dirumah yang sebetulnya membutuhkan perhatian. Tujuan
dari kekuatan yang terdapat di dalam diri anak adalah terpenuhi kebutuhan anak
akan perhatian, kemudian anak mendapat perhatian tertentu dari suatu objek
dalam ini guru yang sangat menyenangkan dan berdampak berkurangnya ketegangan dn juga energi yang terdapat dalam diri anak.
Terkadang objek lain (teman-teman) mungkin dapat memuaskan kebutuhan akan
perhatian atau energi yang terdapat
dalam diri anak menjadi terarah dan jelas ketika terdapat objek khusus (guru)
dimana anak senantiasa mendapat perhatian yang serius dari gurunya. Energi juga
dapat ditekan dan tidak dimunculkan jika
diperhadapkan oleh hal-hal yang tidak menyenangkan. Jika energi ditekan akan
berdampak pada distorsi perilaku (seperti perilaku neurotik).Teori Freud memang
memiliki dampak yang luas namun demikian masih perlu kajian secara empiris,
dalam beberapa aspek menunjukkan validitasnya dan beberapa aspek lainnya tidak
mendapat dukungan sehingga tidak dapat dijadikan acuan dalam mengkaji motivasi.
Banyak peneliti menyatakannya sebagai drive theory dan dalam waktu yang
bersamaan benyak ide Freud sangat sulit dilakukan verifikasi secara empiris.
Asumsinya adalah motivasi digerakkan
oleh kekuatan dari dalam diri individu dan terjebak pada alam
ketidaksadaran dan teori ini kehilangan
maknanya jika mengamati pentingnya peran kognisi pribadi dan pengaruh faktor
lingkungan dalam upaya menjelaskan
masalah pendidikan. Membantu pengembangkan motivasi belajar peserta
didik, maka guru perlu mengetahui dan memahami tujuan yang telah ditetapkan
oleh peserta didik,minat, nilai, bagaimana pengaruh kinerja guru dan
teman-teman peserta didik, bagaimana guru merancang program pembelajaran yang
terbaik bagi peserta didik sehingga mampu mengembangkan motivasi belajar
peserta didik. Pandangan Freud belum menawarkan faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran.
penulis adalah dosen pada Fakultas Psikologi UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
Comments
Post a Comment